Jika Bukan Tes CALISTUNG, Lalu Apa?
بسم الله الرحمن الر حيم
Menyaring calon ananda didik telah menjadi tahapan penerimaan murid baru di hampir semua sekolah. Format saringan berbeda-beda, menyesuaikan dengan tujuan dan "warna khas" sekolah, antara lain:
- Menyaring kemampuan intelegensi ananda (biasanya dinyatakan dalam skor IQ).
- Menyaring kemampuan working memory ananda (biasanya diuji dengan jumlah hafalan surah-surah Al-Quran).
- Menyaring kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (biasanya agar saat kelas 1 ananda siap belajar lebih mandiri, guru tidak perlu lagi mengajarkan baca-tulis-hitung).
- Menyaring usia, dengan mengurutkan prioritas dari usia yang paling "tua", dan domisili, dengan mengurutkan prioritas domisili terdekat dari sekolah. Ini biasanya di sekolah negeri, karena pemerintah berkewajiban menyediakan kesempatan belajar untuk siapa saja, namun jumlah kursi tetap terbatas sehingga tidak mungkin untuk dapat menerima sebanyak-banyaknya dan menjangkau sejauh-jauhnya.
- dsb
- Grouping intensif (ananda didik dibagi dalam kelompok-kelompok kecil 6-8 orang).
- Jumlah tim kerja terbatas, sehingga jumlah kelompok belajar yang bisa disediakan juga terbatas.
Flexischool PBD berikhtiar sedapat mungkin menyediakan strategi pembelajaran yang spesifik dan unik sesuai kebutuhan tiap ananda. Sehingga, di sini ada beberapa jenis kelas, yang plotting / penempatannya berdasarkan hasil assesment psikologis, rekomendasi psikolog Flexischool PBD, dan persetujuan orangtua. Dengan begitu, diharapkan pembelajaran dapat lebih efektif, tepat sasaran kebutuhan ananda.
Bagaimana assesment psikologis dilakukan?
Apa saja poin-poin penilaiannya?
InsyaaAllah bersambung di artikel berikutnya.
Baarokallahu fiikum.
Komentar
Posting Komentar