Ternyata, Public Speaking Dapat Meningkatkan Kemampuan Akademis!
بسم الله الر حمن الر حيم
Pagi itu, 20-an ananda Flexischool PBD sedang larut dalam olah vokal dan nafas utuk berbicara, sebagai pembelajaran perdana di Klub Public Speaking yang dimentori oleh tim mentor dari KOWA. Seluruh ananda didik Kelas Tamyiz program klasikal & BJJ dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan ada yang dari Kuwait, berkumpul di ruang kelas virtual melalui platform zoom meeting. Masing-masing curious untuk mencoba. Ada yang sudah sangat ekspresif dan komunikatif, ada yang aktif dan responsif, ada pula yang masih tampak malu-malu. Tidak mengapa, semuanya tetap mendapat tempat yang sama istimewanya di klub Public Speaking ini, ekskul baru di Flexischool PBD yang digagas oleh Ibu Koordinator Kurikulum berdasarkan evaluasi tahunan kemajuan belajar ananda didik.
Ya, hasil evaluasi sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa program peningkatan dan pengembangan keterampilan literasi ananda didik PBD telah berjalan dengan baik selama beberapa tahun ini, dibuktikan dengan berbagai karya tulis dan hasil belajar ananda yang sangat menggembirakan. Namun, ada yang mengganjal di evaluasi ini, yaitu masih minimnya interaksi dan respon verbal ananda didik PBD di setiap kesempatan tampil maupun berinteraksi dengan pihak luar PBD (seperti tamu kunjungan, mentor lain, maupun nara sumber wawancara). Karena itu, Flexischool PBD melalui Koordinator Kurikulum dan Psikolog PBD menyimpulkan bahwa perlu adanya bantuan bimbingan dari public speaker atau mentor yang spesifik memiliki keahlian di bidang komunikasi, untuk turut melatih dan mengembangkan ketarmpilan berkomunikasi verbal ananda.
Ialah public speaking, yang dikenal sebagai kemampuan untuk berbicara di depan umum dengan jelas, terstruktur, dan mengesankan. Kemampuan ini sangat penting untuk anak-anak karena dapat membantu mereka dalam banyak aspek kehidupan.
Manfaat dari berlatih public speaking yang utama adalah meningkatkan kepercayaan diri. Anak-anak yang memiliki kemampuan public speaking yang baik akan merasa lebih percaya diri ketika berbicara di depan umum dan lebih mudah mengatasi rasa gugup. Selain itu, kemampuan public speaking juga dapat membantu anak-anak dalam mengekspresikan diri dengan lebih baik dan memperluas jaringan sosial.
Selain manfaat psikologis, kemampuan public speaking juga dapat berdampak positif pada perkembangan akademis anak-anak. Anak-anak yang memiliki kemampuan public speaking yang baik cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dan mampu menyampaikan ide-ide mereka secara lebih efektif. Hal ini tentunya akan sangat membantu anak-anak dalam proses belajar, di mana anak dihadapkan pada berbagai persoalan yang membutuhkan penyelesaian konseptual, kontekstual, relevan, praktis, dan cepat. Hingga pada akhirnya, anak-anak yang memiliki keterampilan public speaking yang baik juga akan memiliki kemampuan akademis yang meningkat, bi'idznillah.
Kemampuan public speaking pada anak-anak dapat dilatih melalui pembiasaan beragam kegiatan sederhana yang memberi kesempatan anak berbicara dan berinteraksi dengan banyak orang, antara lain:
- Storytelling: Ajak anak-anak untuk memilih cerita yang ingin mereka sampaikan di depan teman-teman. Ini akan membantu mereka memperbaiki kemampuan berbicara dan membangun kepercayaan diri.
- Pidato tentang cita-cita: Ajarkan anak-anak untuk bercita-cita tinggi dan memotivasi mereka untuk meraih impian mereka. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara tentang cita-cita mereka di depan teman-teman.
- Presentasi tentang topik tertentu: Berikan topik tertentu dan minta anak-anak untuk mencari informasi tentang topik tersebut. Kemudian, minta mereka untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di depan teman-teman sekelas.
- Diskusi sederhana: Bagi anak-anak menjadi beberapa kelompok kecil dan berikan topik untuk ditelaah serta didiskusikan. Anak-anak dapat berbicara secara bergantian dan saling mendukung dalam mengungkap data dan fakta, opini, serta argumen mereka, untuk mencapai sebuah kesimpulan bersama.
- Membaca puisi/syair: Berikan anak-anak kesempatan membacakan puisi/syair di depan teman-temannya secara bergantian, dengan menerapkan ekspresi dan intonasi yang sesuai dengan bait-bait yang dibacakannya.
- dsb.
Komentar
Posting Komentar